Perskpknusanatara.com, Malinau- Uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 002 Malinau Kota menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait ketersediaan bahan baku dan tingginya harga pangan di wilayah Malinau. Ketua tim fasilitator, Yanto, menyoroti bahwa kesulitan memperoleh bahan seperti susu dalam jumlah besar bisa menjadi masalah serius saat program berjalan penuh. Selain itu, harga pangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah Jawa membuat anggaran Rp15.000 per siswa sulit untuk mencukupi kebutuhan kalori ideal, yang seharusnya di atas 700 kalori per porsi. Solusi untuk menghadapi tantangan ini perlu dicari agar program dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa.

“Ketersediaan bahan baku akan menjadi tantangan tersendiri ketika program ini sudah benar-benar dijalankan. Contohnya susu, sulit sekali mencari susu ukuran tertentu dalam jumlah banyak sekaligus” ungkap Yanto, ketua tim fasilitator uji coba program makan bergizi gratis di Malinau.

Diperlukan biaya setidaknya Rp25.000, jika ingin memenuhi kebutuhan kalori tersebut, yang mencakup kebutuhan protein, serat, vitamin, dan mineral untuk pertumbuhan dan energi sehari-hari anak. Dengan tantangan-tantangan ini, diharapkan ada solusi efektif untuk memastikan bahwa program makan bergizi gratis dapat berlangsung dengan sukses dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para siswa. /Karyadi Salam, melaporkan Malinau, Kalimantan Utara/