Perskpknusantara.com, Berau- Anggota DPRD Berau, Arman Nofriansyah, menyampaikan kekhawatiran terkait persoalan listrik yang belum tuntas di Berau, meski APBD kabupaten saat ini sudah besar. Ia membandingkan situasi saat masa kepemimpinan Bupati Makmur, ketika APBD di bawah Rp 1 triliun dan Pemkab Berau masih mampu mengadakan tiga unit boiler untuk kebutuhan listrik.

Arman mengkritik bahwa dengan APBD yang lebih besar sekarang, seharusnya Pemkab Berau bisa lebih optimal dalam menangani krisis listrik dan mengurangi pemadaman yang masih sering terjadi. Dia mempertanyakan kemampuan pemerintah untuk mendatangkan boiler baru atau peralatan penunjang lainnya agar suplai listrik lebih stabil. Arman berharap Pemkab Berau segera mengambil langkah konkret tanpa saling menyalahkan dengan pihak PLN, sebab masalah listrik menyangkut kebutuhan mendasar masyarakat luas.

Selain itu, Arman menekankan pentingnya kajian terkait peningkatan kapasitas listrik, mengingat jumlah penduduk dan bangunan terus bertambah. Menurutnya, kajian kebutuhan listrik yang terbarukan diperlukan untuk memastikan kapasitas yang memadai bagi masyarakat.

“Apakah pernah ada kajian tentang penggunaan listrik? Sebagai masyarakat awam, saya bertanya-tanya. Sejak zaman Pak Makmur hingga sekarang, kenapa tidak ada peningkatan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan listrik?” pungkas Arman. /Edy Susanto, melaporkan dari Berau, Kalimantan Timur/