Perskpknusantara.com-Samarinda, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) telah melakukan berbagai langkah untuk menurunkan angka stunting, dengan fokus pada peningkatan kapasitas tenaga di tingkat akar rumput. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fitnawati, menyebut bahwa anggaran sebesar Rp5.656.543.750 telah dialokasikan untuk empat proyek utama, yaitu:
- Peningkatan kapasitas kader dalam pemantauan pertumbuhan di kabupaten/kota di Kaltim.
- Peningkatan kapasitas petugas gizi dalam surveilans gizi.
- Pelaksanaan kegiatan aksi bergizi pada anak sekolah di berbagai kabupaten/kota.
- Pengadaan paket alat peraga percontohan untuk mendukung kegiatan edukasi.
Langkah-langkah ini termasuk pelatihan teknis, promosi kesehatan melalui aksi bergizi di sekolah, konseling terkait pemberian makanan bayi dan menyusui, serta surveilans gizi. Upaya-upaya ini berfokus pada balita dengan masalah gizi, di mana data menunjukkan bahwa 236.913 anak di Kaltim memerlukan intervensi gizi hingga Agustus 2024.
Meskipun hasil awal sudah terlihat, Fitnawati menegaskan bahwa penanganan stunting tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinkes. Tugas mereka hanya mencakup 30 persen, sementara 70 persen sisanya adalah kewenangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Kolaborasi lintas sektor dan program juga penting untuk mempercepat penanggulangan stunting di Kaltim. /Edy melaporkan dari Samarinda, Kalimantan Timur/