Perskpknusantara.com, Balikpapan- BMKG Balikpapan, melalui Stasiun Geofisika, mencatat adanya 21 gempa susulan setelah gempa berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid, menyatakan bahwa gempa susulan ini memiliki kekuatan tertinggi 4,2M dan terendah 2,6M. Secara keseluruhan, terdapat 23 gempa dalam kurun waktu 24 jam, dimulai dari gempa pertama pada pukul 19.29 WITA dengan kekuatan 4,1M.

Gempa besar berkekuatan 5,6M terjadi pada pukul 21.08 WITA, diikuti oleh tujuh gempa susulan pada jam yang sama. Gempa-gempa susulan terus terjadi sepanjang malam hingga pagi hari, dengan intensitas menurun sekitar pukul 23.00 WITA dan melonjak kembali pada tengah malam dan dini hari.

Rasmid menjelaskan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh pergerakan Sesar Mangkalihat, sesar aktif yang melintasi kawasan Berau dengan panjang hingga 100 kilometer. Awalnya, mekanisme gempa diperkirakan sebagai pergerakan naik (thrust fault), namun setelah analisis lebih lanjut, gempa ini dikonfirmasi sebagai pergerakan mendatar (strike-slip).

Stasiun Geofisika Balikpapan terus memantau aktivitas gempa di Berau secara intensif. Rasmid menambahkan bahwa laporan kegempaan diterima sekitar tiga menit setelah terjadi, namun jika gempa besar terjadi, pemantauan akan diambil alih oleh pusat BMKG. /Samuel Matius, melaporkan dari Balikpapan, Kaltim/